Asslmkm Wr. Wb.
Tulisan ini hanyalah sebuah persepsi pribadi dari kacamata sepihak, namun bisa dijadikan sebuah nasehat bagi semua pengguna Internet yang ada di Indonesia khususnya bagi siswa - siswi Bustanul Ulum terbanggi Besar, LAM-TENG.
Bagi Siswa yang sudah belajar mengenai informasi Globalisasi, tentunya dapat memahami bagaimana kondisi yang akan dialami saat globalisasi tengah dihadapi. Tanpa disadari oleh sebagian kalangan, bahwa saat ini ternyata kita sebagai penduduk Indonesia tengah menghadapi dan terkena dampak dari Globalisasi, baik itu dampak yang positif maupun yang negatif.
Globalisasi muncul seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi (telekomunikasi), yang terealisasi pada salah satu perkembangan teknologi internet sebagai sarana dan prasarana bangsa-bangsa di dunia untuk dapat berkomunikasi dengan mudah. Namun, sebagai manusia yang memiliki budaya ketimuran yang kental akan norma-norma kesusilaan, tentunya harus dapat memfilter dampak-dampak globalisasi tersebut. Sikap waspada seperti itu haruslah di antisipasi keberadaannya, karena antara perkembangan teknologi dan dampak-dampaknya adalah berbanding lurus. Semakin tinggi tingkat kemajuan suatu teknologi maka semakin tinggi pula efek samping yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap penggunanya.
Walaupun demikian, Sebagai bangsa indonesia, khususnya kaum yang progresif (Muda) haruslah peka terhadap hal-hal seperti itu. Harus tetap maju dan semangat dalam meraih cita-cita dimasa depan di dalam lingkaran persaingan global, namun harus juga tetap mempertahankan nilai-nilai luhur akhlak manusia. Sikap yang konservatif namun tetap memiliki semangat keprogresifan yang tinggi adalah yang dibutuhkan para pemuda Indonesia saat ini. Ambil segala hal yang positif dari kemajuan teknologi yang ada, namun buang jauh-jauh pengaruh yang dirasa tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Perkembangan teknologi, seperti Internet, haruslah diimbangi dengan pemaksimalan proses edukasi yang akurat serta tepat sasaran pula. Jika tidak, maka yang menjadi korban utama adalah generasi muda bangsa indonesia yang notabene adalah penerus bangsa. Sebagai bukti konkritnya adalah Saat ini, telah banyak sekali siswa SD, hingga SMP, yang memiliki tingkat perubahan pola pikir yang signifikan. Banyak sekali diantara mereka yang sudah mengetahui sedikit banyak tentang hal-hal yang berkaitan dengan Adult Homepages (situs-situs dewasa) yang sangat mudah di akses oleh anak-anak. Atau Seperti halnya fenomena situs jejaring teman di Facebook yang digandrungi oleh pelajar-pelajar dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Orang tua / guru diharapkan dapat mendampingi anak-anak mereka disaat mereka ingin mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, dalam hal ini adalah internet.
Pendampingan yang dilakukan sebenarnya bukanlah suatu pendampingan yang bersifat formal / kaku, tetapi para pendamping (para orang tua / Guru) diharapkan bisa memposisikan diri sebagai teman, sahabat, dan sekaligus sebagai orang tua atau guru bagi anak-anak. Mengapa demikian? karena seorang anak, akan lebih terbuka apabila ia merasa bahwa seseorang yang mendampinginya sangat dekat sekali dengan mereka seperti layaknya dua orang sahabat yang saling terbuka.
Jadi kesimpulannya adalah, bersikaplah bijaksana dalam menghadapi Globalisasi, dan tetap semangat BELAJAR !!!
Demikianlah pendapat dari saya, jika terdapat ketidaksepahaman dengan saya, dapat memberikan comment pada kolom comment ataupun kolom Chat.....
by . Mr. Andi Batur
Tulisan ini hanyalah sebuah persepsi pribadi dari kacamata sepihak, namun bisa dijadikan sebuah nasehat bagi semua pengguna Internet yang ada di Indonesia khususnya bagi siswa - siswi Bustanul Ulum terbanggi Besar, LAM-TENG.
Bagi Siswa yang sudah belajar mengenai informasi Globalisasi, tentunya dapat memahami bagaimana kondisi yang akan dialami saat globalisasi tengah dihadapi. Tanpa disadari oleh sebagian kalangan, bahwa saat ini ternyata kita sebagai penduduk Indonesia tengah menghadapi dan terkena dampak dari Globalisasi, baik itu dampak yang positif maupun yang negatif.
Globalisasi muncul seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi (telekomunikasi), yang terealisasi pada salah satu perkembangan teknologi internet sebagai sarana dan prasarana bangsa-bangsa di dunia untuk dapat berkomunikasi dengan mudah. Namun, sebagai manusia yang memiliki budaya ketimuran yang kental akan norma-norma kesusilaan, tentunya harus dapat memfilter dampak-dampak globalisasi tersebut. Sikap waspada seperti itu haruslah di antisipasi keberadaannya, karena antara perkembangan teknologi dan dampak-dampaknya adalah berbanding lurus. Semakin tinggi tingkat kemajuan suatu teknologi maka semakin tinggi pula efek samping yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap penggunanya.
Walaupun demikian, Sebagai bangsa indonesia, khususnya kaum yang progresif (Muda) haruslah peka terhadap hal-hal seperti itu. Harus tetap maju dan semangat dalam meraih cita-cita dimasa depan di dalam lingkaran persaingan global, namun harus juga tetap mempertahankan nilai-nilai luhur akhlak manusia. Sikap yang konservatif namun tetap memiliki semangat keprogresifan yang tinggi adalah yang dibutuhkan para pemuda Indonesia saat ini. Ambil segala hal yang positif dari kemajuan teknologi yang ada, namun buang jauh-jauh pengaruh yang dirasa tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Perkembangan teknologi, seperti Internet, haruslah diimbangi dengan pemaksimalan proses edukasi yang akurat serta tepat sasaran pula. Jika tidak, maka yang menjadi korban utama adalah generasi muda bangsa indonesia yang notabene adalah penerus bangsa. Sebagai bukti konkritnya adalah Saat ini, telah banyak sekali siswa SD, hingga SMP, yang memiliki tingkat perubahan pola pikir yang signifikan. Banyak sekali diantara mereka yang sudah mengetahui sedikit banyak tentang hal-hal yang berkaitan dengan Adult Homepages (situs-situs dewasa) yang sangat mudah di akses oleh anak-anak. Atau Seperti halnya fenomena situs jejaring teman di Facebook yang digandrungi oleh pelajar-pelajar dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Orang tua / guru diharapkan dapat mendampingi anak-anak mereka disaat mereka ingin mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, dalam hal ini adalah internet.
Pendampingan yang dilakukan sebenarnya bukanlah suatu pendampingan yang bersifat formal / kaku, tetapi para pendamping (para orang tua / Guru) diharapkan bisa memposisikan diri sebagai teman, sahabat, dan sekaligus sebagai orang tua atau guru bagi anak-anak. Mengapa demikian? karena seorang anak, akan lebih terbuka apabila ia merasa bahwa seseorang yang mendampinginya sangat dekat sekali dengan mereka seperti layaknya dua orang sahabat yang saling terbuka.
Jadi kesimpulannya adalah, bersikaplah bijaksana dalam menghadapi Globalisasi, dan tetap semangat BELAJAR !!!
Demikianlah pendapat dari saya, jika terdapat ketidaksepahaman dengan saya, dapat memberikan comment pada kolom comment ataupun kolom Chat.....
by . Mr. Andi Batur
